NU didirikan pada 31 Januari 1926 di kota surabaya oleh seorang ulama dan para pedagang untuk membela praktik islam tradisionalis (sesuai dengan akidah Asy'ariyyah dan fiqih mazhab syafii) dan kepentingan ekonomi anggotanya. Pandangan keagamaan NU dianggap "tradisionalis" karena menoleransi budaya lokal selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Dan banyak menyusupi ajaran Islam ke dalam adat masyarakat. Hal ini membedakannya dengan organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah, yang dianggap "reformis" karena membutuhkan interpretasi yang lebih literal terhadap Al Quran dan Sunnah.
OSIM MA Nurul Jadid pada semester genap ini telah sukses menyelenggarakan seminar kegiatan Ke NU-an, yang merupakan salah satu kegiatan Classmeeting dalam mengisi kegiatan siswa setelah pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan pondasi dalam membekali karakter pelajar pancasila dan berkarakter Aswaja An-Nahdliyah.
Pemateri kedua pada seminar Ke NU-an adalah M. Ridwan, S.Pd. Beliau adalah salah satu guru MA Nurul Jadid dan Juga aktif di Organisasi NU di MWC NU Kecamatan Diwek. Beliau memaparkan tentang organisasi yang ada di NU dan memberikan semangat keorganisasian.
Semoga dengan adanya kegiatan seminar Ke-NUan dapat membentuk karakter siswa-siswi khususnya siswa MA Nurul Jadid serta dapat mengamalkan amaliyah yang ada di NU.
Amiinnnn .......

.jpeg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar